Oleh:M.Nadzir.Alimuddin
Film ini berkisah tentang seorang demonstran yang segala pemikiran, pendapat, dan gugatan yang gencar ia lancarkan berpengaruh bagi orang-orang di sekitarnya, terutama bagi bangsa Indonesia yang pada saat itu dilanda krisis dan berbagai masalah yang berkecamuk di mana-mana.Pemuda bernama lengkap Soe Hok Gie ini adalah seorang yang berpendirian kuat, pendiam tapi kritis, tidak mudah terpengaruh oleh siapapun, dia adalah seorang pemuda yang bercita-cita akan merubah negeri yang semakin kacau ini, negeri yang di dalamnya terdapat ketidakadilan yang merambah dimana-mana, menjadi Negara yang betul-betul dapat mewujudkan keadilan, persatuan, keamanan, dan kesejahteraan bagi rakyatnya.Dia dikenal sebagai pemuda yang kritis dalam melihat ketidakadilan di negeri ini, terutama pada masa pemerintahan Soekarno.
Gie kecil dan dibesarkan di kawasan kebon jeruk, Jakarta.Di masa kecilnya, ketika dia masih duduk di bangku sekolah, dia dikenal sebagai anak yang kritis dalam memprotes dan menentang pendapat orang-orang di sekitarnya yang yang berbeda dengan pendapatnya, bahkan dengan gurunya sendiri.Dia di kenal sebagai orang yang keras kepala, berpendirian teguh, dan mempunyai alasan atas segala gugatan dan aspirasinya.Dibalik sifatnya yang krtis dan pluralis, dia adalah seorang yang hobi menonton film, mendaki gunung, membaca, dan menulis artikel, yang tulisannya sering dimuat di berbagai surat kabar dan sering kali membuat siapa yang membacanya terpengaruh akan ide dan gagasannya.
Ketika beranjak menjadi mahasiswa, saat semua orang disibukkan oleh organisasi, Gie tidak terlalu di sbukkan olehnya, dia asyik dengan hobinya yaitu menonton film dan mendaki gunung, padahal di kampus, di dikenal sebagai orang yang aktif dalam melancarkan berbagai aspirasi, gugatan dan pendapat mengenai kondisi negara yang semakin kacau ini, namun ia hanya seorang demonstran yang tidak menduduki posisi penting di suatu organisasi.Dan itu tidak lantas membuatnya diam saja.
Gie terus melancarkan aspirasi, gugatan dan pemikirannya, bagi dia hanya itu yang sementara dapat melakukan perubahan dalam memperbaiki kondisi Negara yang semakin kacau, dan dia tidak sendirian dalam berjuang, banyak orang-orang yang respon terhadap pemikirannya, menanggap positif segala pendapatnya, yang membuatnya menjadi sosok yang berpengaruh dalam menuju perubahan bangsa ini.
Dia adalah pemuda yang menganggap politik sebagai idealisme, berbeda dengan mereka yang menganggap politik sebagai alat atau sarana dalam memperoleh harta dan kekuasaan, pantaslah di sebut sebagai politik kotor, tidak mempedulikan bagaimana kondisi rakyat yang semakin melarat.
Sampai pada suatu saat, ia bertemu dengan Han, teman akrab masa kecilnya dulu, ironisnya, ternyata Han adalah seorang yang terikat dengan PKI, dan dia mengajak Gie untuk bergabung dengannya, tapi Gie menolak, baginya semua organisasi dan gerakan membawa pada kebaikan dan perubahan, tapi tidak untuk komunisme.Ia menganjurkan Han untuk menjauhi dan meninggalkan PKI, tapi itu tak di gubris olehnya.Padahal, salah satu bentuk kehancuran yang melanda bangsa ini disebabkan oleh organisasi tersebut.Organisai yang tidak mengakui adanya tuhan ini, kerap meresahkan rakyat, dan melakukan pemberontakan dimana-mana.
PKI adalah organisasi yang didirikan pada tahun 1920, adalah organisasi yang dalam menghadapi pemerintah colonial belanda dan fasisme jepang merupakan salah satu diantara kekuatan yang bersikap paling konsekwen, dan setelah tahun 1949, PKI merupakan kekuatan yang aktif dalam menentang hasil-hasil konferensi meja bundar, PKI juga memberikan sumbangan yang penting dalam perjuangan nasional melawan gerakan-gerakan separatis kontra revolusioner.Karena perjuangan nasional melawan gerakan kontra revolusioner inilah yang menyebabkan banyak anggota PKI beserta simpatisan-simpatisannya ditangkap dan dieksekusi.Singkatnya, sejarah PKI adalah sejarah panjang perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, membuatnya semakin banyak orang yang mendukungnya, mendapat simpati dari rakyat, salah satunya Han, baginya hanya PKI lah yang mqmpu memberantas segala bentuk ketidakadilan dan kehancuran negeri ini.
DI balik sisi baik PKI dalam melakukan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, PKI adalah organisasi yang arogan, bahkan dikenal sebagai organisasi yang sadis.Didapati dalam suatu dokumen yang didalamnya menjelaskan bahwa PKI akan menempuh segala jalan, baik atau buruk untuk mencapai dan memenangkan tujuannya.Dan ironisnya, tiap-tiap rintangan yang menghambat atau mencoba menghalangi tujuan PKI harus di lenyapkan.Idealisme itulah yang membuat PKI organisasi yang harus dimusnahkan.Puncaknya pada tanggal 30 september 1965, hak-hak PKI mulai dibatasi, dan mulai dikucilkan oleh pemerintah pada saat itu, maka PKI mulai melakukan pemberontakan dengan menculik para perwira tinggi, para jenderal, lalu membunuhnya secara sadis, yang dikenal sebagai G30/SPKI.
Gie adalah salah satu tokoh yang sangat menyoroti tragedy G30/S/PKI, tragedy yang sangat memilukan dalam sejarah kelam bangsa Indonesia.Tapi tidak demikian halnya dengan mengungkapkan reaksi balik yang tidak kalah biadapnya dari gerakan 30 September 1965 yang menimpa orang dituduh anggota dan simpatisan PKI.Pembantaian, pemberangusan, penghilangan lawan politik yang sungguh biadap dan diliar batas-batas kemanusiaan.
Setelah peristiwa mengenaskan itu, semua antek-antek PKI diburu dan ditangkap untuk dieksekusi, dan setelah peristiwa itu pula letnan jenderal Soeharto atas nama presiden/panglima besar ABRI/mandataris MPRS/pemimpin besar revolusi telah mengeluarkan surat keputusan tanggal 12 maret 1966 tentang pembubaran PKI, termasuk semua bagian-bagian organisasinya, serta semua organisasi yang berlindung di bawahnya, dinyatakan bahwa PKI adalah organisasi yang terlarang.
Tidak lama setelah itu pemerintahan Soekarno jatuh ke tangan Soeharto, setelah itu Soeharto menandatangani surat perintah sebelas maret, yang disebut sebagai supersemar. Tapi bagi Gie itu tidak berarti apa-apa, tidak membawa perubahan yang berarti bagi negeri ini Gie saat itu menganggap pemerintah Soeharto yang baru dibentuk merupakan antitesis dari pemerintahan Soekarno yang korup dan tidak berpijak pada realitas. Pemerintah Soekarno dan Soeharto memiliki cita-cita yang sama besarnya dalam mensejahterakan rakyat. Namun caranya berbeda. Dan disinilah subjektivitas Gie muncul.”jauh lebih mudah membuat sebuah monument dengan emas di puncaknya daripada membuat dan memperbaiki 1.000 kilometer jalan raya,” katanya menyinggung proyek monument nasional yang dibangun di zaman pemerintahan Soekarno.
Gie menulis kritik-kritik yang keras di Koran-koran, bahkan kadang-kadang menyebut nama.Dia pernah mendapatkan surat-surat kaleng yang isinya memaki dan memojokkan dia, antara lain “Cina yang tidak tahu iri, sebaiknya pulang ke negerimu saja sana!” . Ibu Gie gelisah dan berkata “Gie, untuk apa semua ini? Kamu hanya mencari musuh saja, bukan mencari uang!”. Terhadap ibunya Gie hanya tersenyum dan berkata “ Ah, mama tidak mengerti”.
Gie pernah berkata pada Arief, kakaknya, “akhir-akhir ini saya selalu berpikir, apa gunanya semua yang saya lakukan ini. Saya menulis, melakukan kritik kepada banyak orang yang saya anggap tidak benar. Makin lama, makin banyak musuh saya, dan semakin sedikit orang yang sependapat dengan saya, dan kritik yang saya lancarkan tidak mengubah keadaan. Jadi apa sebenarnya yang saya lakukan? Saya ingin menolong rakyat kecil yang tertindas, tapi kalau keadaan tidak berubah, apa gunanya kritik saya? Kadang-kadang saya merasa sangat kesepian.
Dalam suasana inilah Gie meninggalkan Jakarta untuk pergi ke gunung semeru.Di puncak gunung tersebut, Gie meninggal pada tanggal 16 desember 1969.Salah satu fatwa yang pernah dikatakannya adalah “lebih baik diasingkan, daripada menyerah pada kemunafikan”, belajar dari seorang Gie yang perjuangannya dapat dikenang sepanjang masa, yang semangatnya harus dimiliki seiap pemuda bangsa yang cinta akan keadilan dan keharmonisan, yang senantiasa berkorban untuk Negara dan rakyatnya, demi mencapai Indonesia yang aman, nyaman, teratur, dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar