Selasa, 11 Oktober 2011

POSITIVISME


Merupakan suatu paham atau ajaran yang dipopulerkan oleh Auguste Comte, bahwa hanya fakta atau hal-hal yang nyata saja yang dapat ditinjau dan diuji, melandasi pengetahuan yang sah dan ilmiah, jauh dari nilai-nilai yang bersifat supranatural,mistik,horror dan semacamnya.Positivisme menerima dengan sepenuhnya dunia imiah dan segala macam ilmu atau apa saja yang dilandaskan atas hukum-hukum alam.Positivisme tidak mengakui atau menganggap rendah hal-hal yang berbau mistik, supranatural,jauh dari nalar,di luar empiris dan sensual manusia.
Bertolak dari hukum-hukum ilmiah, positivisme menekankan bahwa objek yang akan di kaji harus berupa fakta, dan kajian atau penelitian harus mengarah kepada kepastian dan kecermatan.Penelitian berusaha untuk mencapai kebenaran atau menemukan teori-teori ilmiah.Penelitian dalam konteks ini dapat dipahami sebagai proses epistimologi untuk mencapai kebenaran, dan bahwa sumber kebenaran semata-mata hanya berasal dari realitas-empiris-sensual.
            Positivisme menganggap bahwa masyarakat adalah bagian dari alam, dan bukan dari dunia lain yang jauh dari nalar dan realita yang ada, dan bahwa metode-metode penelitian empiris dapat digunakan untuk menemukan hukum-hukumnya.Positivisme bertekad mencampurkan tradisi-tradisi irasional,dan memperbaiki masyarakat menurut hukum-hukum alam agar lebih rasional.
            Hasil yang ingin dicapai oleh positivisme adalah suatu masyarakat, yang dimana penalaran akal budi akan menghasilkan kerjasama dan takhayul, ketakutan, kebodohan, paksaan dan konflik dilenyapkan.
Walupun begitu, positivism mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
-          Positivisme cenderung mengabaikan pencarian makna di balik empiris sensual, sehingga hasil-hasil penelitian menjadi kehilangan makna
-          Positivisme terlalu mengunggulkan fakta fragmentatif, sehingga kehilangan konteks sosio-kultural hasil-hasil penelitian
-          Positivisme bersifat reduksionis karena hanya mengakui fakta empiris yang sensual, padahal di samping hal yang sensual masih terdapat empiri logic, teoritik, dan etik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar